twitter
    Explora Hau NIa Hanoin Ho LIVRE...:)

Kisah Di Airport Comoro


Pagi itu aku telah bersiap – siap, semua barang – barang dan koperku udah pada siap pula, aku perlu checking di bandara 30 menit sebelum penerbangan. Semua keluargaku sedang sibuknya mengecek keperluan – keperluan lain untuk dipakai di tengah perjalanan aku nanti. Jam keberangkatan di tiket pesawatku adalah pukul 13.00 siang berarti aku sudah harus di bandara tepat jam 12.00, yeah setengah jamnya untuk cheking dan sisanya untuk basa – basi dengan teman – teman dan juga dengan dia kekasihku. Semalam suntuk aku mendengar nasehat dan petuah dari bokap- nyokap dan kakek gw, yah udah menjadi budaya bila ada sanak keluarga yang berangkat ke negeri orang untuk jangka waktu yang panjang selalu mengalami hal demikian. Jam menunjukan pukul sepuluh lewat lima menit ketika hpku berdering, panggilan dari kekasih aku, “ Ola, Bomdia!”, jawabku membuka percakapan, “ Ne'e hau Nina, o prepara ona k Gus? ” Tanya Nina, “ Sim, hau nia sasan sira preparadu hotu ona, hau nia bin boot mak agora sei sai ba hola ai moruk ruma para hau bele lori , atu jaga – jaga deit sa, se mak hatene karik hau ulun moras karik hau bele usa deit! ” sahutku. “ Oh ne k, heisa o tem ke lori duni ga, Gus hau hakarak atu koalia buat ruma ho o, bele k lae?? ” tanya Nina, “ Bele deit sa, mais liu husi telefone ne'e la karun k??? Diak liu hanesan ne'e deit, khan hau orsida sei ba checking iha Airport jam dua belas no aviao sei sai iha uma hora, jadi ita iha oras barak para bele koalia, o hanoin hanusa??? ” Aku sengaja menjawab demikian karena suaranya di Hp sedikit parau, aku takut bila ia nantinya bakalan nangis lewat hp itu. “ La buat ida sa, hau khan atu koalia lalais deit neé Gus!!!” jawabnya memaksa, “ Ida ne'e khan karun ne'e, o fiar hau uituan ba ladiak k? ” jawab aku, akhirnya dia menerima ajakan aku “ Okelah kuandu o hakarak hanesan ne'e, labuat ida hau ba too iha Airporto mak hau sms deit o, ne k ”??? minta Nina, “ Iya – iya, kuandu o iha neba ona karik keta haluha sms hau ok!!! ” jawabku, “ ok, ok!!!” jawab Nina sambil menutup hpny. Biasanya kalo habis nelpon ia selalu say “ hau hadomi o Gus” , tapi barusan nggak ada kalimat itu keluar dari mulutnya. Aku mulai berdiam diri dan berpikir, ada apa nih dengan Nina???, ada yang nggak beres nih dengan dia, aku juga mulai tak tenang, akan tetapi ini adalah hari terakhir aku di negeri sendiri, tinggal menghitung jam dan aku sudah menjadi orang asing di negeri orang....., oh Tuhan tolonglah hambaMu ini, mudah – mudahan nggak ada hal - hal buruk yang nantinya happen di airport. Saking hebatnya aku berdiam diri sampai – sampai aku terhanyut dalam lamunanku itu, aku seakan nggak sadar bahwa aku harus mandi dan bergegas mengganti baju, memakai sepatu baru ku itu dan harus meninggalkan orang – orang yang kusayangi, meninggalkan nyokap-bokap, kakek, kakak dan adik – adikku, lingkungan dimana aku tumbuh dan mengenal seluk – beluk pergaulan hidup ini, meninggalkan sahabat – sahabatku, dan yang meninggalkan seorang gadis yang aku sayangi. Tanpa kusadari nyokap gw menhampiri aku dan berkata:” Gus, o la haris ona k???, o hanoin fali se oras ne'e??? Orsida aviao semo tiha karik hanusa!!! jawab aku:” Diak sa mae, hau ba haris ona, ema la hanoin tan buat ida boot ne'e mos mae para nar – naran ida!!!” aku berusaha menyembunyikan perasaan aku yang sebenarnya dari nyokap gw. Jawab ibuku: “ Nar – naran fali hanusa ona, o hori-horin mak tur muron hela deit dau-daun ne'e!!!” , “ Diak sa mae, hau ba haris ona” , sambil berlalu aku langsung mengambil handuk dan peralatan mandi gw dan lansung nyasar ke kamar mandi. Pulsak hpku adalah $0.0, Aku sengaja nggak mau mengisi ulang pulsa hpku karena aku pikir ini bakalan boros, karena waktu aku cuman sebentar lagi kok......

Jam menunjukan pukul 11.00 siang OTL, semua keluargaku udah siap di dalam sebuah mikrolet mini, aku meraih tas kecilku yang berisi obat demam dan sakit kepala dan berkas – berkas pendaftaran ku sambil menuju ke mobil taft 4 x 4 yang udah usang milik keluarga ku, bokap gw udah siap di dalamnya dan membukakan pintu depan bagiku, oh...Tuhan apa ini mimpi, apakah aku harus pergi? Dengan acara seperti ini tampaknya aku nggak mau pergi......!!, namun semuanya sudah menjadi takdir, ini adalah jalan hidupku yang telah dipersiapkan oleh Yang Kuasa yang harus ku tempuh oleh diri ku sendiri....., mobil dan mikrolet mini mulai melaju perlahan keluar pagar, aku menatap rumahku, halaman – halaman, pepohonan untuk terakhir kalinya..... aku mencoba menguatkan hatiku untuk menerima kenyataan ini, aku harus meraih cita – citaku dan menyenangkan keluarga ku dan kembali untuk mengabdi kepada tanah air tercintaku, di satu pihak aku harus meninggalkan seorang gadis yang sangat aku sayangi. Perjalanan menuju airport memakan waktu 45 menit, yah...memang tempat tinggalku jauh dari airport kok....

Airport Comoro sudah tampak di depan mata, semua penumpang yang berangkat pada waktu yang sama pun udah mulai berkumpul dan checking. Aku beranjak turun, dengan sebuah tas yang terkulai di bahuku, semua barang – barangku diturunkan dari mikrolet mini, semua keluargaku pun menunggu di luar bandara Comoro, aku langsung checking di agen pesawat merpati kira – kira lima belas menit. Checking udah usai, aku keluar dari tempat checking dan berkumpul bersama lagi dengan keluarga aku. Kakak perempuanku dan adik – adiku sedang asyiknya menunjuk kesana kemari sambil tertawa kecil, nyokap – bokap dan kakek gw pun sedang asyik ngobrolnya, aku mulai melirikan mataku untuk mencari dan menantikan sms darinya seperti janjinya. 15 menit udah berlalu jam di hpku telah menunjukan pukul 12.15 menit. Aku terus melirik kesana-sini untuk mencari tapi tak ada sesosok gadis Nina pun disitu, waktu terus berlalu, para penumpang pun terus berdatangan tapi sosok seorang Nina belum juga tampak di depan mata. Sedang cemas – cemasnya melirikan mata, bokap gw mulai mengejek aku “ Gus, o buka se? O hein ema ruma karik? Keta halo o hein o nia amor karikkk....”!!!, sahutku “ hissshhh pae deit sa, ema la hein tan buat ida boot ne'e mos par arbiru!!!” , “ Entaun be ohin, o hare tun sa'e ne'e o buka se??? Khan buka ema ida too”!!! , tambah bokap gw, aku pun menepisnya lagi :” Lae ida sa pae, be Aviao tun ona k seidauk eh??? ”, tanya aku sambil berusaha mengalihkan pembicaraan dan jawab bokapku lagi:” Ora- oras tan atu tun ona sa” .

Suasana obrolan aku dengan nyokap – bokap dan kakek gw udah berlangsung lama, namun ianya tak kunjung datang, pesawat yang nantinya akan membawaku pun udah mendarat. Tinggal 15 menit lagi aku bakalan stand by di ruang tunggu, aku berpura – pura mengerakkan badanku agar tak diketahui oleh bokapku tuk mencari...namun malang nasibku ianya mengikari janji ia tak datang, tiba – tiba operator bandara mengumumkan agar semua penumpang segera berkumpul di ruang tunggu, aku terus melirik sana – sini namun tak juga melihat dia......tibalah saatnya kini, aku pamit pada kedua orangtuaku, kakekku, kakak dan adik – adiku untuk terakhir kalinya, mereka melepaskan kepergiannku, aku pun melirik keluar untuk terakhir kalinya sambil melangkahkan kakiku ke dalam ruang tunggu, sesaat kemudian aku telah siap di ruang tunggu, aku nggak tahu mengapa suasana hatiku sangat berat tuk pergi .....aku berusaha memusatkan perhatianku pada hal – hal lain, tapi aku nggak bisa, aku menghadapi dua event yang sama besar beratnya yaitu meninggalkan sebuah keluarga yang sangat ku cintai dan si dia yang sangat kusayangi.....aku sempat menitikan air mata ketika aku mulai beranjak keluar dari waiting room menuju lapangan penerbangan....aku menaiki tangga yang telah dipersiapkan menuju arah pintu pesawat boeing tersebut....dan....dan.. aku membalikan badan untuk sekejap menoleh ke arah kerumunan para pengantar untuk kali terakhirnya ....aku melambaikan tanganku dan langsung memasuki pintu pesawat, aku terdiam dan terpaku di dalam kursi pesawatku, ...sekali lagi aku teringat akan janjinya untuk mengantar dan smsin aku......ternyata si dia telah ngingkar janji...tapi di satu pihak aku sangat memahami dirinya, mungkin dia sangat mencintai aku, atau mungkin dia nggak mampu melepaskan kepergianku....namun andainya dia disini ingin ku katakan pada dia bahwa :” O hein hau ok, hau pasti sei fila ba o, hau janji katak so o mesak deit i hau sei fila ba o, fiar hau rona...!!! ” tapi nyatanya dia tak datang, sesaat aku merasakan roda pesawat mulai bergerak ..menandakan bahwa sebentar lagi pesawat akan take off..., 2 menit kemudian pesawat telah take off, aku benar – benar telah meninggalkan everything...everthing..di negeriku ini.....Operator pesawat sempat mengumumkan bahwa para pembawa hp diharapkan mematikan hpnya karena bisa menggangu sistim komunikasi pesawat, namun aku tak menghiraukannya, aku hanya akan mematikan hpku bila sinyal satelit di hpku udah menghilang......3 menit di udara aku mendengar nada dering messageku berdering, oh Tuhan apakah itu dia......aku merogoh kantongku dan mengeluarkan hpku, oh my God ternyata ini message dari dia...aku bergegas membuka message tersebut dan membaca isi message tersebut katanya:” Sorry, hau sengaja lakohi lori o ba, coz hau lakohi atu hein no hope buat 1 nb mk la pasti, so la'o didiak deit n i hope u can achieve ur dreams n make ur family happy. If loron 1 u back lalika buka hau ona tanba krk hau ema seluk nian ona . Nina.” Betapa kagetnya aku melihat messagenya ini, selama ini aku hanya menerima pesan – pesanya yang mengandung makna cinta, selama ini aku sangat menghargai dan mencintai dia, tapi detik ini aku sadar bahwa, dia hanyalah seorang pecundang cinta nggak mampu menghadapi kenyataan hidup......aku langsung mengnon aktifkan hpku....dan memusatkan perhatianku pada perjalananku aku mencoba mengalihkan pikiranku ke persiapan – persiapan kuliahku di negeri seberang nanti....karena aku juga nggak mau hal ini dapat menganggu studiku dan mengecewakan keluarga aku karena selama ini aku telah mencoba mengatasi kedua hal ini, namun aku harus merelakan satunya, yaitu aku harus merelakan cintaku. Namun beberapa saat kemudian aku sadar bahwa aku juga nggak boleh membiarkannya menunggu akan suatu harapan yang tak pasti.........Bila suatu saat aku telah meraih harapanku dan kembali aku tak akan menganggumu lagi, aku tak akan called dan smsin kamu lagi seperti yang dulu....lebih baik aku kembali sebagai the winner karena aku telah meraih cita – citaku ......yeah...cita – citaku...” good bye doben”... !!!

by Marciano ((MXZ) Zamaica Boys 3rd personnel)